curhat… alergi susu formula berbasis protein sapi

rencana, hari ini, si kecil akan tes alergi spesifik ke alergi susu formula berbasis protein sapi.

dotsebenarnya, sejak usia 3 bulan, si kecil divonis alergi susu sapi oleh DSA-nya dan disarankan untuk test lab, untuk kepastiannya. akhirnya, setelah diskusi dengan istri, susu formula si kecil langsung beralih ke susu formula berbasis protein kedelai (soya), tanpa melakukan test lab.

kebetulan ane pernah baca artikel tentang alergi susu sapi. artikel itu menyebutkan alergi susu sapi sering ditemukan pada anak usia di bawah tiga tahun, terutama di bawah usia 12 bulan. diagnosanya akibat belum normalnya sistem saluran pencernaan pada usia di bawah 12 bulan.

sedangkan ciri-ciri alergi yang paling sering terlihat adalah muncul bentol-bentol di kulit, hampir di semua bagian tubuh si kecil serta gangguan saluran cerna (50-80 persen). mulai dari muntah, diare berlanjut yang kadang-kadang disertai darah, konstipasi atau sembelit, bahkan bisa mengganggu tumbuh kembang anak.

nah, karena si kecil sekarang sudah berumur 1 tahun 4 bulan (16 bulan), ane ingin memastikan apakah si kecil memang masih alergi terhadap susu sapi atau tidak.

kalau memang si kecil masih alergi susu sapi, maka pemberian susu soya terus dilanjutkan, karena si kecil sudah suka dengan susu soya ini. nah…

kalau memang si kecil sudah tidak alergi lagi, ane harus berhati-hati soal penggantian susu formula-nya. biasanya sih, ketika ganti merek susu formula, si kecil harus beradaptasi lagi. dan hasilnya seringkali, si kecil bakal muntah atau mencret. resiko sih 🙂

so… semoga saja hasilnya sesuai dengan harapan ane dan istri 🙂

1 thoughts on “curhat… alergi susu formula berbasis protein sapi

  1. Izwan

    anak saya skrg umur 3,5 bln jg divonis dokter alergi protein susu sapi ciri-ciri nya diare dgn BABnya berlendir warna biru kadang coklat kehitam2an brcampur darah brbaun amis….sehari BABnya bisa 10 kali…saking kuat ngeden nya kadang wajahnya ampe merah2…disranin Dokter ganti susu dgn emfamil HA stlah diganti masih diare jg tapi bedanya gak berdarah lagi…jd sya bingung harus gmana…apa betul diagnosa dokter tsbt atau aa gejala lain…klw ada anak pembaca menngalami hal yang sama mohon kritik dan saranya ya……

Tinggalkan komentar